WASHINGTON - Awal pekan
ini matahari mengalami sebuah ledakan besar di permukaannya sehingga
menimbulkan sebuah badai. Badai tersebut menembakan sebuah ‘flare’ atau jilatan
api menuju Bumi.
Flare tersebut didokumentasikan pada 8 dan 10 September. Bahkan, badai tersebut telah mencapai planet Bumi pada 11-12 September kemarin.
NASA kemudian merilis sebuah video yang menampilkan fenomena tersebut. Flare ini masuk dalam kategori X1.6 class one, namun jilatan api tersebut bukan merupakan kategori flare terkuat dari matahari. NASA mengatakan, flare itu memiliki semburan yang kuat.
Seperti diketahui, badai matahari diperkirakan menimbulkan gangguan sinyal telekomunikasi dan GPS. namun belum ada keterangan mengenai dampak yang gangguan yang ditimbulkan oleh badai tersebut.
Cipratan api matahari ini juga membuat sinar aurora di lintang utara planet bumi lebih jelas terlihat.
Flare tersebut didokumentasikan pada 8 dan 10 September. Bahkan, badai tersebut telah mencapai planet Bumi pada 11-12 September kemarin.
NASA kemudian merilis sebuah video yang menampilkan fenomena tersebut. Flare ini masuk dalam kategori X1.6 class one, namun jilatan api tersebut bukan merupakan kategori flare terkuat dari matahari. NASA mengatakan, flare itu memiliki semburan yang kuat.
Seperti diketahui, badai matahari diperkirakan menimbulkan gangguan sinyal telekomunikasi dan GPS. namun belum ada keterangan mengenai dampak yang gangguan yang ditimbulkan oleh badai tersebut.
Cipratan api matahari ini juga membuat sinar aurora di lintang utara planet bumi lebih jelas terlihat.
Senin, 27 Oktober 2014
0 komentar: