Hot cookies are waiting for you !!

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Cara Mengatasi Penyakit Gula Darah


Beberapa tanaman obat memiliki manfaat seperti insulin dalam tubuh manusia. Tanaman tersebut mampu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan pada penyandang diabetes. Dibarengi degan pola makan sehat dan berolahraga, obat herbal ini dikonsumsi sesudah makan untuk mengendalikan kadar gula darah.
Salah satu penyebab penyakit gula darah adalah mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat. Terlalu banyak karbohidrat yang dikonsumsi akan menyebabkan produksi gula dalam darah menjadi berlebihan. Gula darah yang berlebihan itu menyebabkan terjadinya penyakit gula darah. Bila sudah terkena, maka pola makan harus dikendalikan dan tentunya harus berolahraga minimal 3-4 kali dalam seminggu.
Tanaman obat pun bisa dikonsumsi untuk membantu mengendalikan gula darah. Obat herbal bekerja seperti insulin. Tanaman herbal ini bisa digunakan dalam jangka panjang tanpa adanya efek samping.
Tanaman obat berfungsi konstruktif, yaitu membangun kembali jaringan yang rusak serta menyembuhkan komplikasi. Obat herbal bekerja menurunkan gula darah dengan mekanisme menghambat penyerapan gula berkat kadar seratnya yang tinggi. Contoh tanaman seperti pare dapat bekerja memperbaiki sel beta pankreas dan merangsang sel beta pankreas gula darah
Bagi penderita diabetes yang mengonsumsi obat dari dokter, maka harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi tanaman obat. Diperlukan jarak waktu antara minum obat dokter dan minum obat herbal.
Berikut ini adalah beberapa herbal penurun gula darah, yaitu :

1. Mahkota Dewa
Efek farmakologi: antiradang, obat disentri, sakit kulit, dan eksim.
Cara penggunaan :
- Lima hingga tujuh iris buah mahkota dewa diseduh dengan satu gelas air panas (200 cc).
- Tutup dan biarkan sebentar agar melarut dulu
- Kemudian minum secukupnya.

 
2. Brotowali
Efek farmakologi : analgesik (menghilangkan rasa sakit), anti piretik (menurunkan panas)
Cara penggunaan :
- Siapkan 6 cm batang brotowali, cuci bersih, lalu potong-potong
- Tambahkan sepertiga genggam daun sambiloto dan sepertiga daun kumis kucing
- Rebus dengan tiga gelas sampai menjadi dua gelas
- Lalu diminum setelah makan.


3. Mengkudu
Efek farmakologi : memperbaiki sel beta pankreas dan reseptor insulin yang tidak berfungsi dengan baik.
Cara penggunaan :
- Dua buah mengkudu masak diparut
- Kemudian tambahkan sedikit air kapur
- Aduk sampai merata
- Peras dengan sepotong kain lalu diminum.


4. Lidah buaya
Efek farmakologi : antiradang, pencahar
Cara penggunaan :
- 1 lembar lidah buaya dicuci bersih, buang durinya, kemudian dipotong-potong
- Rebus lidah buaya dengan tiga gelas air sampai menjadi satu setengah gelas
- Minum 3 x 1,5 gelas setiap habis makan.


5. Pare
Efek farmakologi : antiradang, sifatnya dingin. Charantin dan polypeptide-P di dalam pare merangsang sel beta pankreas mengeluarkan insulin.

Cara penggunaan :
- 200 gram buah pare segar dipotong-potong, lalu dijus atau direbus
- Kemudian airnya diminum.


6. Teh Hijau
Efek farmakologi : polifenol di dalam teh meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Efek teh hijau terhadap insulin ini pernah diteliti oleh Hiroshi Tsuneki dkk dan diterbitkan dalam jumal BMC Pharmacology edisi 2004.

Cara penggunaan :
- Satu sendok teh daun teh hijau diseduh dengan air panas
- Minum setelah makan.


0 komentar:

Posting Komentar